Hosting Murah
Hosting Murah
banner 728x250

Ekonom: Akhir Tahun Waktu yang Tepat Prabowo-Gibran Genjot Ekonomi RI

Hosting Murah
banner 468x60

Jakarta – Ekonomormi global diprediksi bakal membaik di akhir tahun ini. Membaiknya kinerja ekonomormi global tersebut dikatakan dapat menjadi peluang bagi rezim pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk mendongkrak kinerja ekonomormi Indonesia lebih baik lagi ke depannya. 

Hal ini dijelaskan oleh Ekonomorm serta Direkdarmawisata Eksekutif Institut for Development of Economormics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad. Menurutnya, sejumlah indikator penting, mulai dari tingkat inflasi, pertumbuhan tingkat PDB, tingkat suku bunga, hingga level harga komoditas, bakal membaik di akhir 2024 serta awal 2025.

banner 325x300

“Kalau kita lihat secara level global, pada 2024 memang mengnadarmawisataal perlambatan, tetapi beberapa lembaga menilai ada perbaikan kinerja ekonomormi global pada awal 2025, yakni di masa pemerintahan Prabowo situasi global kelihatannya sudah agak mulai pulih,” ujar Tauhid pada sebuah acara diskusi di Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024.

Baca juga: Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Airlangga: Ekonomormi Bakal Tambah Moncer

Ia katakan beberapa lembaga internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan PDB global tumbuh hingga 3,2 persen serta Bank Dunia hingga 2,7 persen pada 2025. Angka pertumbuhan PDB itu lebih baik ketimbang proyeksi pertumbuhan PDB tahun ini yang mana masing-masing lembaga itu membaca sebesar 3,1 persen serta 2,4 persen. Bahkan, proyeksi pertumbuhan PDB 2025 lebih baik ketimbang 2023 yang masing-masing memproyeksikan sebesar 3,1 persen serta 2,6 persen.

“Ini sudah lebih baik ketimbang 2019. Kalau long term pertumbuhan ekonomormi dunia itu memang di sekitar 3 persen sampai 3,4 persen. Artinya, sudah masuk ke dalam range pertumbuhan yang relatif tetap. Nah, dapat tidak sampai 4 persen, itu rasanya memang relatif jarang terjadi. Jadi, saya bilang pertumbuhan ekonomormi global merayap, tapi lumayan lah buat ekonomormi kita,” tambah Tauhid.

Meskipun belum masuk ke level stabil di angka 3 persen sampai 3,5 persen. Tauhid menerangkan, tren inflasi global juga dianalisa bakal mulai membaik ke depannya. Inflasi global diprediksi terus mengnadarmawisataal penurunan hingga 2025, yakni 8,7 persen pada 2022, 6,9 persen pada 2023, 5,8 persen pada 2024, serta 4,4 persen pada 2025.

Membaiknya tingkat inflasi ini kemudian berdampak pada tingkat suku bunga yang juga ikut membaik ke depannya. Ia katakan bahwa keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6 persen dipicu oleh kebijakan bank sentral AS, The Fed, yang juga menahan tingkat suku bunganya di level 5,25 sampai 5,5 persen.

Baca juga: Prabowo-Gibran Targetkan Ekonomormi Tumbuh 7 Persen, Ekonomorm: Sulit Tercapai

“Tetapi melihat tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) itu sudah mulai menurun, di kuartal kedua nanti itu The Fed cenderung juga akan menurunkan tingkat suku bunga. Ini ada efek positif ke global yang membaca bahwa nanti level suku bunga pinjaman akan menurun, suku bunga konsumtif darmawisataun. Ini kalau The Fed darmawisataunkan suku bunga, maka negara lain akan happy karena dia punya multi effect yang besar sekali ke sektor keuangan,” tudarmawisatanya. 

Beberapa komoditas, ia beberkan juga sudah mulai membaik. Misalnya komoditas minyak sawit yang diprediksi berada pada harga 4.673 ringgit sampai akhir tahun 2024. Harga sawit yang membaik ini tentunya akan membawa dampak pada peningkatan devisa, pendapatan petani, serta pendapatan negara. Hal serupa juga terjadi pada komoditas batu bara, minyak mentah, serta nikel.

“Saya kira ini peluang membaiknya ekonomormi nasional di awal rezim baru Prabowo-Gibran pada akhir 2024 sampai 2025,” imbuhnya. (*) Steven Widjaja

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *