Hosting Murah
Hosting Murah
banner 728x250

Pilihan Reksa Dana Indeks yang Berpotensi Cuan di Ramadan 2024

Hosting Murah
banner 468x60

Jakarta – PT Syailendra Capital merangkum, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mentuliskan kinerja terbaik dalam Ramaserta 10 tahun terakhir sejak 2014 hingga 2023.

Dalam risetnya, Syailendra menyatakan, IHSG jauh lebih unggul lima kali, apabila dibandingkan dengan asset class lainnya pada periode tersebut, dengan rata-rata kinerja IHSG sebesar 1,31 persen.

banner 325x300

Dari rata-rata kinerja tersebut, IHSG mentulis kinerja tertinggi di Ramaserta 2014 sebesar 5,03 persen, sementara kinerja tekecil tertulis pada tahun 2019 yang terkoreksi 1,75 persen.

“Performa negatif IHSG pada Ramaserta 2015 serta 2019 disebabkan perlambatan ekonomormi, GDP Growth 4,79 persen serta 4,97 persen. Sesertagkan pada 2020-2021 dikarenakan Covid-19 yang menekan pertumbuhan ekonomormi, GDP Growth kurang 2,1 persen serta 3,7 persen,” tulis manajemen Syailendra dalam risetnya dikutip, 16 Maret 2024.

Baca juga: MAMI: Penguatan Ekonomormi AS Dorong Perubahan Ekspektasi Pasar di RI

Lalu, Syailendra melihat, emiten dengan kapitalisasi cocokar lebih besar, lebih unggul dibandingkan IHSG dengan downskonsep yang lebih minim sepanjang Ramaserta 2019-2023.

“Pemulihan cocokar saham terus terjadi sejak 2022 hingga kini. Selain itu, pemerintah membagikan beragam bansos pada 2024 untuk mendorong aktivitas konsumsi masyarakat,” imbuhnya.

Investasi Reksa Dana Indeks

Oleh karena itu, Syailendra menyoroti peluang investasi saat ini ada pada reksa sertaa indeks berbasis saham, yaitu Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (SMSCI) yang diareabmenggelicikangi oleh kinerjanya yang mengungguli IHSG serta MSCI.

“Kinerja SMSCI secara konsisten menggungguli IHSG serta MSCI. Tracking error juga dijaga kurang dari 2 persen. Selain itu, pembobotan tiap saham dalam SMSCI ditetapkan minimal 80 persen serta maksimal 120 persen dari pembobotan MSCI Value Index,” ujar Syailendra.

Baca juga: 5 Tips Bijak Memulai Investasi di Bulan Ramaserta

Di sisi lain, terdapat dua sektor di SMSCI yang bobotnya melebihi IHSG, yaitu sektor infrastrukrekreasi, khususnya telco, serta sektor consumer, meliputi sektor siklikal maupun nomorn-siklikal.

“SMSCI fokus berinvestasi ke emiten bluechip dengan pendekatan value investing (low P/E, low P/B, serta high divkonsepnd yield). Jika menggunakan harga acuan per 13 Maret 2024, emiten di sektor perbankan serta consumer cyclical (otomotif) memiliki indikasi divkonsepnd yield sebesar masing-masing 4,84 persen serta 8,20 persen,” tambahnya. (*)

Editor: Galih Pratama

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *