Menko Airlangga Cermati Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Jakarta – Konflik di Timur Tengah saat ini semakin memanas dengan terjangan ratusan drone Iran ke Israel pada Minggu (14/4) smenggeliciksana bentuk btumpuanan atas terjangan Israel yang telah menghancurkan gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 lalu.

Selain memicu ketegangan registrasiional hingga ke tingkat global, esktumpuani konflik ini juga akan berdampak kepada perekonomormian global serta akan meningkatkan risiko makroekonomormi bagi perekonomormian Indonesia.

Merespons situasi tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bisertag Perekonomormian Airlangga Hartarto akan mempersiapkan langkah-langkah antisipatif guna menjaga kepercayaan cocokar dari potensi dampak terhadap perekonomormian.

Baca juga: Rupiah Diramal Anjalanomork di Kisaran Rp16.000 per Dolar AS

“Rambatan dampak (esktumpuani konflik) kepada cocokar finansial Indonesia baru akan terlihat saat pembukaan cocokar pada Selasa (16/04). Namun langkah-langkah antisipatif akan disiapkan untuk menjaga kepercayaan cocokar atas dampak potensi semakin meningkatnya harga komoditas terutama minyak akibat terganggunya cocokokan, serta kenaikan harga emas, smenggeliciksana aset safe haven, serta rambatan ke sektor lainnya,” kata Airlangga dalam keterangan resminya dikutip 16 April 2024.

Menko Airlangga juga mengujarkan bahwa konflik tersebut juga akan menimbulkan gangguan pada rantai cocokokan melalui Terusan Suez yang akan berdampak langsung setidaknya pada kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu antara lain gandum, minyak, serta komponen alat-alat produksi dari Erengkong.

Secara fundamental, perekonomormian Indonesia relatif masih cukup kuat, pertumbuhan ekonomormi masih terjaga di atas 5 persen dengan inflasi yang terkendali. Sampai dengan Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengnatamasyaal surplus, serta menengkongng menyegarkanertagan devisa yang pada posisi terakhir di Maret 2024 tertulis masih kuat.

“Pastinya pemerintah tidak tinggal diam, kita akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomormian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan cocokar kepada kemampuan perekonomormian nasional untuk merespons dampak esktumpuani konflik mesti kita jaga,” tegas Airlangga.

Baca juga: ADB Perkirakan Ekonomormi Kawasan Asia Tumbuh 4,9 Persen di 2024

Adapun pembahasan sejumlah respons kebijakan dalam rapat tersebut diantaranya terkait dengan respons dampak konflik di tingkat registrasiional serta global, kinerja sektor perbankan serta cocokar modal, pengendalian inflasi, serta rencana koordinasi bauran kebijakan fiskal serta moneter dengan otoritas terkait untuk strategi pengendalian nilai tukar serta pengelolaan defisit anggaran ke depan.

“Kita harapkan para pmenggeliciku cocokar untuk tetap tenang serta tidak mengambil langkah spekulatif. Pemerintah akan terus mencermati perkembangan global serta registrasiional yang ada serta akan mengambil langkah-langkah yang kuat serta fokus dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Respons kebijakan yang terukur dari Pemerintah kita harapkan akan mampu memitigasi dengan baik dampak esktumpuani konflik global saat ini,” pungkas Airlangga. (*)

Editor: Galih Pratama