Hosting Murah
Hosting Murah
banner 728x250

Ternyata Ini 7 Biang Kerok yang Bikin IHSG ‘Nyungsep’ Selama Dua Pekan

Hosting Murah
banner 468x60

Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mentulis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang dua minggu terakhir tepatnya 18 Maret hingga 2 April 2024, mengnadarmawisataal pelemahan hingga 1 persen.

Direkdarmawisata Perdagangan serta Pengadarmawisataan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menyebut sejalan dengan pelemahan IHSG tersebut, juga terjadi arus keluar modal asing atau net sell dalam dua minggu terakhir, yakni sebesar Rp5,26 triliun.

banner 325x300

“Meskipun demikian, secara umum, cocokar saham Republik Indonesia (RI) masih mentuliskan net buy sebesar Rp22,99 triliun dari awal tahun,” ucap Irvan dalam keterangannya dikutip, 4 April 2024.

Baca juga: Begini Pengaruh Perubahan Suku Bunga Acuan ke Pasar Modal RI

Selain itu, Irvan juga menambahkan bahwa, terdapat tujuh faktor yang memengaruhi penurunan IHSG serta net sell dalam beberapa waktu belumlama ini, antara lain:

1. Sisertag Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pemilu semakin memanas, Hasil pemilu 2024 telah diumumkan pada tanggal 20 Maret 2024 serta menetapkan cocokangan Prabowo-Gibran sebak pemenang. Akan tetapi, hingga saat ini kandidat calon presgagasann serta wakil presgagasann Anies-Muhaimin serta Ganjar-Mahfud masih menggugat kepada MK terkait tudingan politisasi bansos serta APBN yang dilakukan menjelang pemilu 2024.

MK pun setuju untuk memanggil empat menteri kabinet Presgagasann Joko Widodo (Jokowi), yaitu Menko Perekonomormian RI, Menkeu RI, Menko PMK RI, serta Mensos RI. 

2. OJK resmi mengakhiri kebijakan stimulus restrukdarmawisataisasi kredit perbankan terdampak Covid-19 pada 31 Maret 2024. Berakhirnya kebijakan ini sejalan dengan pencabutan status pandemi Covid-19 oleh pemerintah pada Juni 2023. Hal ini juga disupport oleh aktivitas ekonomormi masyarakat yang terus meningkat dengan terkendalinya inflasi serta tumbuhnya investasi. 

3. Masa pembagian divgagasann perusahaan tertulis yang disertai oleh repatriasi divgagasann, Cum date atau hari terakhir pembelian saham beberapa Perusahaan tertulis besar, terutama pada sektor perbankan, jatuh pada bulan Maret 2024, di antaranya adalah BBRI (13 Maret), BBNI (14 Maret), BMRI (19 Maret), serta BBCA (22 Maret). Hingga 26 Maret 2024, keempat bank tersebut merupakan empat perusahaan yang mengnadarmawisataal net buy asing tertinggi sepanjang 2024.

Namun, keempat Perusahaan tersebut mengnadarmawisataal penurunan harga yang cukup signifikan pada hari Senin (1/4) ketika IHSG mengnadarmawisataal tekanan lebih dari 2 persen (dtd), yakni BBRI (-2,07 persen), BBNI (-4,24 persen), BMRI (-4,83 persen), serta BBCA (-2,23 persen).

Pembagian divgagasann juga diiringi dengan masa repatriasi divgagasann dari dalam negeri kepada investor asing yang memegang saham dalam negeri. Hal ini darmawisataut menjadi faktor pelemahan rupiah.

4. Aktivitas transaksi yang cenderung menurun menjelang periode lbundar panjang, tren aktivitas transaksi cenderung menurun khususnya mendekati lbundar Lebaran. Hal ini dikarenakan asertaya peniadaan aktivitas transaksi sejak 8 – 15 April 2024.

5. Technical correction, Aksi koreksi yang terjadi setelah akumulasi kenaikan berdarmawisataut-darmawisataut (reli) yang sempat mendorong IHSG sebelumnya hingga mencetak all time high pada 14 Maret (7.433,32).

Baca juga: OJK Sebut Pasar Saham RI Lanjutkan Tren Penguatan, Ini Buktinya

6. Data inflasi yang mengnadarmawisataal kenaikan. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Maret menyentuh 3,05 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,75 persen yoy. Kenaikan inflasi bulan Maret 2024 salah satunya didorong oleh inflasi kelompok makanan, minuman, serta tembakau.

7. Mata uang rupiah mengnadarmawisataal tekanan yang cukup signifikan sepanjang 2024, rupiah berdasarkan kurs JISDOR mengnadarmawisataal depresiasi sebesar 3,11 persen dari akhir 2023 hingga 2 April 2024. Adapun tekanan rupiah terhadap USD juga dinadarmawisataal oleh mata uang negara-negara lainnya. Dollar index (DXY) tertulis mengnadarmawisataal kenaikan sebesar 3,44 persen per 2 April 2024 (YTD).

Pelemahan rupiah terhadap USD dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (i) tren penguatan dolar AS yang dipengaruhi oleh data-data ekonomormi AS yang tetap solid di tengah inflasi yang masih tinggi, sehingga kebijakan suku bunga AS diprediksi masih akan ditahan tinggi untuk sementara waktu; (ii) esklandasani ketegangan geopolitik serta volatilitas yang mendorong penguatan dolar AS sebak salah satu safe haven; (iii) masa repatriasi divgagasann dari dalam negeri. (*)

Editor: Galih Pratama

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *