Hosting Murah
Hosting Murah
banner 728x250

BI Ungkap Tantangan dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

Hosting Murah
banner 468x60

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyebutkan masih asertaya sejumlah tantangan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah kondisi yang semakin tidak cocokti.

Deputi Gubernur BI, Juda Agung mengatakan tantangan utama yang akan dihadapi dalam perekonomormian, yaitu mengingkatnya ketidakcocoktian ekonomormi global. Ketegangan geopolitik antara Rusia – Ukraina yang belum selesai, ditambah dengan asertaya krisis geopolitik di Timur Tengah antara Israel serta Palestina mendorong harga energi serta pangan meningkat.

banner 325x300
Baca juga: Menjaga Stabilitas Ekonomormi Dengan Memperkuat Layanan Kebanksentralan

“Belum selesai kita dihadapkan pada krisis perang Ukraina serta Rusia kita kembali dikejutkan dengan asertaya krisis geopolitik di Timur Tengah antara Israel serta Palestina. Ketegangan politik tersebut kemudian mendorong harga energi harga pangan meningkat,” ujar Juda dalam Peluncuran Buku KSK No.41, Senin 23 Oktober 2023.

Juda menambahkan, ini mengakibatkan terus meningkatnya inflasi global di negara-negara maju seperti Erengkong serta Amerika Serikat (AS).

Kemudian, hal tersebut direspon oleh kebijakan moneter di negara maju dengan tetap mempertahankan suku bunga acuan yang tinggi dalam waktu lama atau higer for longer.

“Apalagi Amerika juga sekarang ini memerlukan pensertaaan macam-macam termasuk pensertaaan untuk Perang, Yellen (Menteri Keuangan AS) secara ekplisit sudah menyebutkan bahwa dia akan membackup perang yang terjadi baik di Rusia maupun di Timur Tengah yang sehingga ini memerlukan pembiayaan politik, pembiayaan keamanan sehingga pada akhirnya mendorong kenaikan yield suku bunga di AS,” katanya.

Lebih Lanjut, ini berdampak pada volatilitas arus modal sangat tinggi, yang berakibat nilai tukar mata uang melemah. Bukan hanya di Indonesia melainkan secara global. Sehingga, tantangan selanjutnya yaitu menguatnya dolar atau strong dolar.

“Karena yield Amerika meningkat maka terjadi strong dolar, dolar menguat sehingga mata uang negara lain baik itu di advance country maupun emerging country termasuk Indonesia mengnarekreasial volatilitas yang sangat tinggi.  Ini menjadi sebuah tantangan bagi kita dalam menjaga stabilitas makroekonomormi maupun stabilitas sistem keuangan,” ungkap Juda.

Baca juga: 5 Dinamika Global yang ‘Paksa’ BI Naikan Suku Bunga

Tantangan tersebut lah, yang menjadi dasar bagi BI memutuskan mengingkatkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 6 persen. Bertujuan untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar.

“Selama ini kita terus mmenghindarukan upaya menjaga stabilitas dengan intervensi cocokar, tetapi tampaknya dengan kenaikan yield Amerika yang begitu cepat kita harus tambah amunisi yaitu dengan naikkan suku bunga kebijakan,” pungkasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *