Tjufoo and Sinbad Merger: Ready to Build Technology-Based Omnichannel Consumer Goods Platform

Jakarta – TNB Aura, perusahaan modal ventura asal Singapura, telah menyelesaikan proses merger antara Tjufoo dan Sinbad, yang menghasilkan perusahaan baru bernama Horizon.

Adapun Tjufoo merupakan aggregator Direct-to-Consumer (D2C) asli Indonesia yang memberdayakan brand-brand lokal, sedangkan Sinbad adalah platform e-commerce B2B yang menyederhanakan distribusi rantai pasok toko ritel.

TJ Tham, CEO & Co-Founder Tjufoo mengatakan sinergi Tjufoo dan Sinbad menandai terobosan strategis dalam membangun perusahaan omnichannel consumer goods berbasis teknologi di Indonesia. Kemitraan ini memanfaatkan kekuatan house of brands Tjufoo yang sudah established dengan kapabilitas distribusi rantai pasok berbasis digital yang nationwide dari Sinbad.

Baca juga: Coldspace Resmikan Hybrid Warehouse Pertama di RI, Bisa Tampung 200 Ribu Produk

“Sinergi ini diharapkan merevolusi industri D2C nasional, di mana melalui entitas baru ‘Horizon’, dukungan komprehensif yang menyeluruh akan diberikan kepada para brand dan ritel, yang memungkinkan peningkatan skala dan efisiensi operasional bisnis untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata TJ Tham dalam keterangan resminya dikutip 9 Mei 2024.

Dia menekankan portofolio merek-merek lokal di bawah naungan Tjufoo, seperti Dapur Cokelat dan ACMIC sebagai merek aksesori elektronik terkemuka Tanah Air. Keduanya berkontribusi menghasilkan laba bersih yang besar selama setahun terakhir.

“Memanfaatkan rantai pasok online-to-offline (O2O) berbasis teknologi yang kuat dari Sinbad, kemitraan strategis ini diposisikan untuk membangun fondasi kuat yang penting bagi kesuksesan sistemik, sekaligus meningkatkan visibilitas merek dalam ekosistem Tjufoo,” ujarnya.

Sementara, Emilio Wibisono, CEO & Founder Sinbad, yang ditunjuk sebagai Chief Business Officer Horizon, berbagi pandangannya mengenai kondisi industri D2C dan business-to-business (B2B) saat ini. Menurutnya, ada tiga tren yang diperkirakan akan mempengaruhi industri terkait selama 3-5 tahun ke depan.

Pertama, pergeseran perilaku konsumen yang mengutamakan service excellence, mendorong para pelaku industri untuk menyempurnakan penawaran mereka.

Kedua, meningkatnya permintaan akan substansi yang relevan, memiliki value, dan dan diferensiasi yang jelas. Terakhir, kebangkitan pengalaman berbelanja offline di toko, dengan sudut pandang teknologi sebagai sarana untuk memonetisasi dan menyederhanakan proses.

“Sinbad menawarkan keahlian rantai pasok, dengan rekam jejak yang luas dalam mendistribusikan produk FMCG untuk klien-klien besar, termasuk salah satunya adalah Unilever,” ungkapnya.

Baca juga: Peluang Bisnis Teknologi Ramah Lingkungan, Thailand Gelar Pameran Dagang Terbesar di Asia

Namun, kata dia, margin keuntungan sebagai distributor bisa dibilang kecil. Oleh karena itu, penggabungan strategis dengan Tjufoo menandai tonggak penting dalam perkembangan bisnis mereka.

“Entitas baru Horizon berpotensi menghasilkan margin lebih tinggi dan memperluas jangkauan kami ke kategori di luar FMCG, termasuk elektronik, home & living, fesyen, dan kategori pilihan lainnya,” tambah Emilio.

Selanjutnya, Glen Ramesan, Managing Partner Indonesia of TNB Aura menambahkan, Horizon menawarkan diferensiasi yang jelas dan fundamental yang kuat, dengan manfaat yang holistik termasuk perluasan akses konsumen, optimalisasi saluran distribusi berbasis teknologi, dan dukungan komprehensif untuk pertumbuhan bisnis.

“Keunggulan ini juga dapat dimanfaatkan merek-merek internasional yang ingin memasuki pasar Indonesia,” tutup Glen. (*)

Exit mobile version