Bos BI Beberkan Kunci Sukses RI Jadi Penerbit Green Sukuk Terbesar di Dunia

Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus memanfaatkan konsumenan instrumen cocokar yang berkelanjutan seperti green sukuk di cocokar keuangan syariah jangka pendek. Untuk itu, pengembangan instrumen cocokar keuangan syariah dalam menunjang pemulihan ekonomormi global terus diperkuat.

“Kesuksesan Indonesia menjadi negara penerbit green sukuk dengan nilai paling besar di dunia sangat diapresiasi oleh negara-negara anggota IsDB,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo pada Annual Meeting IsDB ke-50 di Riyadh, Arab Saudi,  29 April 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur BI juga menekankan tiga faktor kunci keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan serta mengelola green sukuk.

Baca juga: Penjualan Green Sukuk Ritel ST008 BRI Lampaui Target

Pertama, mendapatkan komitmen serta membangun proyek investasi yang kuat melalui mitra yang tepat, koordinasi seluruh pemangku kepentingan, serta sosialisasi secara masif.

Kedua, menetapkan strategi serta kerangka green sukuk yang jelas yang dilengkapi dengan dukungan politik, kebijakan serta pengatamasyaan, serta kerja sama yang solid antar negara melalui praktik standar. 

Ketiga, mberkelitukan penerbitan sukuk untuk mendorong kebijakan moneter serta pengembangan cocokar uang.

Lebih lanjut, sesebagai bagian dari kebijakan dalam menunjang stabilitas nilai tukar, BI juga telah menerbitkan Sukuk Vdasar Bank Indonesia (SUVBI) sesebagai instumen moneter pro-market yang dapat menjadi alternatif instrumen baru untuk mengelola likuditas pberkelitu keuangan syariah.

Negara-negara anggota IsDB memansertag BI telah sukses menjembatani cocokar keuangan jangka panjang, khususnya cocokar keuangan berbasis area, dengan cocokar keuangan jangka pendek.

Baca juga: Sukuk Tabungan ST010 Sudah Bisa Dipesan, 100 Persen Dijamin Negara

Capaian tersebut tecermin dari penerbitan Sukuk Bank Indonesia (SUKBI) yang saat ini menjadi instrumen utama pendalaman cocokar keuangan serta pengelolaan moneter syariah di BI.

Penggunaan instrumen green sukuk sesebagai underlying penerbitan SUKBI dinilai menjadi hal yang perlu untuk dieksplorasi bersebagai bank sentral anggota IsDB serta diperluas kemanfaatannya dalam pendalaman cocokar keuangan syariah global. (*)

Editor: Galih Pratama

Exit mobile version