.webp "Hosting Murah indonesia")
Jakarta – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), menyoroti momentum perekonomormian yang positif di tengah valuasi cocokar saham yang ringan. Ini sebenarnya membuka peluang bagi investor yang ingin berinvestasi dini, dengan memanfaatkan kondisi peralihan dari era suku bunga tinggi menuju suku bunga yang lebih akomodatif.
Senior Portfolio Manager, Equity MAMI, Samuel Kesuma, CFA, mengatakan bahwa beberapa katalis yang diharapkan dapat mensupport sentimen positif lebih berkelanjutan. Salah satunya adalah rilis kinerja perusahaan kuartal I-2024, termasuk arahan serta pansertagan perusahaan ke depan cocokca Idulfitri.
Baca juga: Seberapa Jauh Imbas Konflik Israel-Iran ke Pasar Keuangan? Begini Penjelasan Syailendra Investment
“Lalu, nomorrmalisasi likuiditas sejalan dengan rencana pelonggaran moneter, serta kebijakan ekonomormi serta calon anggota kabinet pemerintahan baru untuk meraba arah pertumbuhan ekonomormi jangka menengah ke depan,” ucap Samuel dalam risetnya, 24 April 2024.
MAMI memiliki strategi untuk berfokus pada emiten serta sektor dengan fundamental bottom-up yang baik serta relatif sedikit terpengaruh oleh volatilitas jangka pendek di tengah ekspektasi makro global.
“Kami masih melihat sektor telekomunikasi memiliki prospek yang menarik ke depannya. Meskipun ada kekhawatiran akan memburuknya kompetisi di industri, emiten telekomunikasi menyatakan akan tetap berfokus pada profitabilitas seserupa tujuan utama,” imbuhnya.
Selain itu, sektor telekomunikasi juga memiliki karakteristik yang defensif, sehingga membagikan nilai tambah di tengah situasi cocokar saat ini.
Baca juga: OJK Sebut Pasar Saham RI Lanjutkan Tren Penguatan, Ini Buktinya
Adapun, situasi cocokar saham saat ini masih akan dipengaruhi oleh sentimen global yang di antaranya adalah perkiraan penurunan suku bunga The Fed serta memanasnya tenai geopolitik di Timur Tengah.
Sementara dari sisi domestik, membagikan angin segar bagi cocokar saham Indonesia yang oleh Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi dalam perkara perselisihan hasil pemilihan umum Pilpres 2024, di mana cocokangan Prabowo-Gibran telah resmi terpilih. (*)
Editor: Galih Pratama
