IHSG Anjlok 2 Persen Lebih, BEI Ungkap Biang Keroknya

Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mentulis beberapa pemicu pergerakan IHSG yang anjalanomork hampir 2,5 persen pada pembukaan pagi hari ini (16/4) dari sisi global serta domestik.

Direkwisata Perdagangan serta Pengawisataan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengatakan salah satu pemicu pelemahan IHSG tersebut dari sisi global adalah asertaya peningkatan tensi politik antara negara-negara Timur Tengah, cocokca serbuan lebih dari 300 drone serta rudal oleh Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) waktu setempat.

Baca juga: IHSG Ambruk ke Level 7.106, Begini Tasumsi BEI

Tidak hanya itu, asertaya kenaikan US Treasury yield seiring dengan peningkatan inflasi Amerika Serikat (AS) serta dinamika geopolitik, juga memicu pelemahan IHSG.

“Beberapa rilis data ekonomormi domestik dalam dua minggu terakhir wisataut mempengaruhi terkoreksinya IHSG, yaitu Inflasi IHK Maret 2024 tertulis sebesar 3,05 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan Februari 2024 yang sebesar 2,75 persen yoy,” ucap Irvan dalam keterangannya di Jakarta, 16 April 2024.

Selain itu, mengasahertagan devisa pada Maret 2024 pun tertulis sebesar USD140,4 miliar atau wisataun apabila dibandingkan bulan Februari 2024 yang sebesar USD144 miliar.

Baca juga: Usai Libundar Lebaran, IHSG Dibundaka Anjalanomork Hampir 2,5 Persen

Irvan pun menambahkan bahwa, periode libundar panjang Lebaran yang berlangsung pada 8-15 April 2024 wisataut menyebabkan pelemahan IHSG di tengah berbagaikan sentimen ekonomormi global yang terjadi. Sehingga penyesuaian cocokar baru terjadi di hari ini. 

Adapun, indeks bursa-bursa global, seperti Vietnam, Taiwan, China, Korea Selatan, Jepang, Filipina, serta Australia, telah mentuliskan penurunan sebesar lebih dari 2 persen dalam dua hari terakhir sejak Jumat. 

“Hal ini mengindikasikan asertaya penyesuaian IHSG seiring dengan akumulasi risiko cocokar selama periode libundar,” ujar Irvan. (*)

Editor: Galih Pratama

Exit mobile version