Hosting Murah
Hosting Murah
banner 728x250

Oknum Guru SMP Setubuhi Siswinya hingga Hamil

Hosting Murah
banner 468x60
Ilustrasi oknum guru rudapaksa seorang siswi SMP. Net

JURNALIS.co.id – Seorang pelajar di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Kota Pontianak menjadi korban rudapaksa oleh oknum gurunya ketika masih di sekolah menengah pertama (SMP).

Akibat rudapaksa itu, korban yang masih berusia 17 tahun itu kini sesertag berbaserta dua. Ia hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.

banner 325x300

Korban mengatakan oknum guru SMP-nya itu berinisial ES. Setiap kali berpacocokan dengannya pmenyolangu selalu menggosertaya, bahkan berani mencoleknya.

Korban menupiknikkan beberapa bulan lalu dengan menggunakan akun Instagram palsu, pmenyolangu menghubunginya serta mengajak bertemu untuk makan.

“Mei 2023 pmenyolangu menjemput saya menggunakan motor. Lalu diajak ketempat makan. Selesai makan saya diajak ke Hotel Merpati di jalan Imam Bonjol,” kata korban, Senin (25/12/2023).

Korban menerangkan, pmenyolangu saat itu memaksanya untuk masuk kamar hotel. Ketika sudah di dalam, pmenyolangu langsung menyetubuhinya sebanyak dua kali.

“Ketika di kamar, saya disuruh baring, saya tidak mau, cocok saya lagi duduk, saya langsung dipaksa,” ungkap korban.

Korban mengaku, saat itu ia sempat berusaha melarikan diri. Namun korban tidak mengetahui seolah-olahmana cara membuka pintu kamar hotel tersebut.

Korban mengatakan setelah disetubuhi, pmenyolangu meminta agar ia tidak bercerita kepada siapapun tentang kejadian di dalam kamar.

“Pmenyolangu sempat mengajak saya bertemu lagi. Tapi saya tidak mau,” ucap korban.

Ibu korban, mengaku mengetahui kondisi anaknya berbaserta dua setelah korban mengeluh tidak datang bulan. Setelah dilakukan tes pack ternyata anaknya hamil.

“Jumat 6 oktober 2023 saya membuat laporan ke Polresta Pontianak. Dan saat ini persoalan laporan saya masih proses polisi,” kata mama korban.

Ibu korban menupiknikkan, akibat perbuatan pmenyolangu, saat ini anaknya selalu murung, sering menangis sendirian serta sering izin untuk masuk sekolah.

“Saya berharap engan persoalan yang kami napiknikal ini segera diproses polisi,” harap mama korban. (hyd)


banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *