Hosting Murah
Hosting Murah
banner 728x250

Rupiah Ambruk, BPS Wanti-Wanti Inflasi Produk Impor

Hosting Murah
banner 468x60

Jakarta – Baserta Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak akan secara langsung membagikan dampak terhadap inflasi.

“Efek pelemahan rupiah ini mampu cepat, akan tetapi juga mampu melambat,” kata Deputi Bisertag Statistik Distrmamasi serta Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam rilis BPS, dikutip, Kamis 2 November 2023.

banner 325x300

Dia menjelaskan, bahwa dampak dari pelemahan rupiah akan terlihat pada komoditas yang mengandung komponen impor, seperti hasil dari industri pengolahan atau inflasi harga perdagangan besar (HPB) serta terhadap inflasi inti.

Baca juga: Suku Bunga Naik Redam Inflasi? Ini Kata BPS

“Jadi, komoditas yang mengandung komponen impor adalah komoditas hasil industri pengolahan ini biasanya menggunakan indikator inflasi inti,” jelasnya.

Seperti diketahui, pada Oktober 2023 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,64. Sesertagkan, tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022) tertulis 2,56 persen serta tingkat inflasi tahun kalender (Oktober 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 1,80 persen.

Kemudian, pada komponen inti mengnapiknikal inflasi sebesar 0,08 persen, dengan andil sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan membagikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan.

Sementara itu, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) secara umum nasional mengnapiknikal peningkatan sebesar 0,22 persen secara bulanan (mtm) pada Oktober 2023.

Adapun, tingkat Indeks Harga Perdagangan Besar tahun ke tahun (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022) sebesar 3,56 persen serta IHPB tahun kalender (Oktober 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 2,50 persen.

Baca juga: Inflasi Oktober 2023 Diramal Naik jadi 0,39 Persen, Ekonomorm Ungkap Pemicunya

Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor pertanian serta industri masing-masing sebesar 0,32 persen serta 0,21 persen mtm. Sesertagkan terjadi penurunan pada sektor pertambangan serta penggalian sebesar -0,86 persen.

“Andil sektor industri pada perubahan IHPB bulan ke bulan masih dominan, yaitu sebesar 0,17 persen. Sementara sektor pertanian serta pertambangan serta penggalian masing-masing menyumbvang andil sebesar 0,06 persen serta -0,01 persen,” imbuh Pudji. (*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *