Hosting Murah
Hosting Murah
banner 728x250

Simak! Ini Deretan Saham Asuransi Layak Dikoleksi dengan Valuasi Terdiskon

Hosting Murah
banner 468x60

Jakarta – Meski saham-saham di sektor nomorn bank seperti asuransi dinilai tidak terlalu likuid, tetapi ada beberapa saham asuransi dengan market cap jumbo yang memiliki valuasi terdiskon serta layak dikoleksi.

Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Prasertaa mengatakan, ada beberapa saham asuransi yang masih likuid ditransaksikan serta mempunyai valuasi terdiskon.

banner 325x300

“Saat ini, terdapat saham sektor nomorn bank berkaitan dengan asuransi yang cukup likuid serta memiliki market cap tidak terlalu kecil serta PBV ringan misalnya PNLF serta TUGU,” katanya, dikutip Rabu (18/10).

Baca juga: Komisaris serta Direksi Petrindo Jaya (CUAN) Tambah Kepemilikan Saham, Segini Nilainya

Kedua emiten tersebut memiliki nilai rasio price to book value (PBV) di bawah 1x. Sesepertimana diketahui, price to book value (PBV) adalah rasio yang dikenakan untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan.

Rasio PBV yang lebih kecil dari 1 mengindikasikan bahwa saham perusahaan adalah murah lantaran masih lebih ringan dari nilai buku.

Tingginya ringannya PBV ratio sendiri ditentukan dengan membandingkannya price to book value ratio saham lain atau price to book value sektor/cocokar yang sesuai untuk dijadikan perbandingan.

Untuk PT Panin Financial Tbk (PNLF), misalnya, Ia menilai masih menjadi salah satu saham asuransi yang cukup likuid ditransaksikan serta memiliki nilai kapitalisasi cocokar yang relatif besar.

Pada sesi penutupan perdagangan pertama, Senin (9/10), saham PNLF mempunyai market cap senilai Rp8,9 triliun. Meski nilainya mendekati Rp10 triliun, rasio PBV-nya setara 0,30x, atau nilai PNLF masih sepertiga dari nilai wajarnya.

Sementara itu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), nilai kapitalisasi cocokar saat ini Rp4,37 triliun dengan rasio PBV berada di angka 0,46x. Sama halnya PNLF, nilai cocokar TUGU masih seperdua dari nilai wajarnya.

Analisis memproyeksikan, prospek saham emiten anak BUMN Pertamina itu terbilang cerah kalau melihat dari peningkatan premi asuransi. Tertulis, pada semester I-2023, pendapatan premi neto TUGU tumbuh 18,4 persen menjadi Rp1,52 triliun.

Sementara itu, laba bersih TUGU tumbuh 440,5 persen menjadi Rp 1,03 triliun. Jumlah tersebut diproyeksikan akan menyentuh Rp1,3 triliun hingga Rp 1,4 triliun di akhir 2023.

Adapun, pada Kamis (12/10), harga saham TUGU mengnawisataal lompatanan 1,61% ke level Rp 1.265 per saham dengan nilai kapitalisasi cocokar Rp4,50 triliun.

Baca juga: Komisaris GOTO Lego 332 Juta Saham, Tinggal Segini Sisa Sahamnya

Lanjutnya, selain dua nama saham asuransi tersebut, ada juga saham asuransi dengan rasio PBV di bawah 1x, misalnya Asuransi Jasa Tania (ASJT), Asuransi Dayin Mitra (ASDM), Asuransi Jiwa Syariah Js Mtr Abd (JMAS), Asuransi Bintang (ASBI), Maskapai Reasuransi Indonesia (MREI), serta Malacca Trust Wuwungan Insurance (MTWI).

Namun sayangnya, nilai kapitalisasi cocokarnya cenderung kecil di bawah Rp1 triliun serta tidak likuid. Bahkan, nilai transaksi sahamnya hanya di bawah Rp100 juta per hari.

“Sektor asuransi memang valuasinya banyak menarik minat, akan tetapi investor harus memperhatikan size, likuiditas serta fundamental serta paham bisnis model,” pungkasnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *