Hosting Murah
Hosting Murah
banner 728x250

Turun Tipis, Utang Luar Negeri RI Masih Rp6.208 Triliun

Hosting Murah
banner 468x60

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 rekreasiun dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2023 tertulis sebesar USD395,1 miliar atau senilai Rp6.208 triliun (asumsi kurs Rp15.700), rekreasiun tipis dibandingkan dengan posisi ULN akhir Juli 2023 yang menjangkau USD397,1 miliar atau Rp6.239 triliun.

banner 325x300

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin haryonomor menyebutkan bahwa penurunan posisi ULN ini bersumber dari ULN sektor publik serta swasta. 

Baca juga: Agung Podomoro Land Jual Neo Soho Mall Rp1,44 Triliun untuk Bayar Utang

“Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengnarekreasial kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8 persen yoy, lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 0,7 persen yoy,” ujar Erwin dalam keterangannya dikutip 16 Oktober 2023.

Kemudian, ULN pemerintah menurun dibandingkan dengan bulan lalu. Posisi ULN pemerintah pada akhir Agustus 2023 tertulis sebesar USD191,6 miliar atau Rp3.010 triliun, rekreasiun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang sebesar USD193,2 miliar atau Rp3.035 triliun.

Angka tersebut melambat menjadi 3,6 persen yoy dari periode sebelumnya sebesar 4,1 persen yoy.

“Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh perpindahan penempatan sertaa investor nomornresgagasann pada cocokar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan volatilitas di cocokar keuangan global yang tinggi,” katanya.

Selain itu, Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok serta bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, serta akuntabel.

Selir salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, ULN berperan penting untuk menunjang upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas sehingga mampu menaking serta menjaga pertumbuhan ekonomormi Indonesia tetap solid di tengah ketidakcocoktian kondisi perekonomormian global.

Dukungan tersebut antara lain mencakup sektor jasa kesehatan serta kegiatan sosial sebesar 24,0 persen dari total ULN pemerintah, administrasi pemerintah, pertahanan, serta jaminan sosial wajib 18,2 persen, jasa pendidikan 16,8 persen, konstruksi 14,2 persen, serta jasa keuangan serta asuransi 10,1 persen.

“Posisi ULN pemerintah relatif aman serta terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenomorr jangka panjang dengan pangsa menjangkau 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” pungkasnya.

ULN swasta juga menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN swasta pada akhir Agustus 2023 tertulis sebesar USD194,3 miliar atau senilai Rp3.053 triliun, rekreasiun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar USD194,5 miliar atau Rp3.056 triliun.

Secara tahunan, ULN swasta kembali mengnarekreasial kontraksi pertumbuhan sebesar 5,2 persen yoy, melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 5,5 persen yoy.

“Penurunan ULN swasta ini terutama disebabkan oleh makin dalamnya kontraksi pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nomornfinancialcorporations) menjadi 5,1 persen yoy, dibandingkan dengan kontraksi 4,3 persen yoy pada periode sebelumnya,” ungkap Erwin.

Berdasarkan sektor ekonomormi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan serta asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, serta udara dingin, serta pertambangan serta penggalian, dengan pangsa menjangkau 78,2 persen dari total ULN swasta. 

Disamping itu, ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa menjangkau 74,9 persen terhadap total ULN swasta.  

Strukrekreasi ULN Indonesia tetap sehat, disupport oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada Agustus 2023 tetap terkendali selirmana tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang rekreasiun menjadi 29,1 persen, dari 29,2 persen pada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa menjangkau 87,4 persen dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar strukrekreasi ULN tetap sehat, Bank Indonesia serta Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, disupport oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menaking pembiayaan pembangunan serta mendorong pertumbuhan ekonomormi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomormian,” tutup Erwin. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *