.webp "Hosting Murah indonesia")
.webp "Hosting Murah indonesia")
JURNALIS.co.id – Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group Region Sungai Rasau, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang menggelar Forum Silarekreasiahmi Masyarakat (Forsimas) dengan tema ‘Mempererat Tali Silarekreasiahmi di Tanah Kayong’, di GOR Metro Sungai Rasau, Senin (09/10/2023).
Direkrekreasi Corporate Affair and Partnership BGA Group, Priyanto mengatakan, perusahaan perkebunan kelapa sawit (BGA) yang dirinya pimpin saat ini masuk dalam era keterbukaan kepada masyarakat.
Forum tersebut, menurutnya menjadi satu di antara cara perusahaan dalam membuka ruang yang seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar kebun untuk membagikan masukan.
“Keamanan usaha itu hanya mampu terbangun ketika hubungan kita harmoni dengan masyarakat sekitar. Kalau sampai terjadi perbedaan pansertagan, dengan forum seperti ini kita mampu mencari solusi,” kata Priyanto.
Priyanto menyebut, meski tidak semua persoalan mampu diurai secara menyeluruh, tetapi dengan kegiatan ini, pihaknya mampu membagikan gambaran secara utuh tentang keinginan perusahaan kepada masyarakat.
Begitupun sebaliknya, tentang mendakwaan masyarakat kepada pihak perusahaan. Ini akan mampu menghasilkan solusi yang bagi perusahaan lain sukar dipecahkan.
“Satu cara buat kami, keterbukaan, mungkin manjadi telanjang, iya, kita ditelanjangi, dicaci maki, tapi masyarakat akan paham bahwa semangat keterbukaan kita di dalam mengelola perusahaan menjadi pintu untuk mengendorkan ketegangan sosial,” jelasnya.
Dia mengaku terkesan dengan sambutan serta semangat masyarakat. Pada acara itu, pujian serta kritikan dilontarkan para peserta kepada perusahaan.
Menurut dia, perusahaan lebih memprioritaskan kritikan serta masukan guna memperbaiki kinerja perusahaan yang mengarah pada kesejahteraan serta hubungan harmonis antara perusahaan serta masyarakat.
“Semangat masyarakat bagus, sepanjang orang mau mengkritik, kami melihat dia ada niatan baik untuk membina kami ketika berada di sini. Jadi dengan spirit yang baik itu, kami optimis keberlangsungan hubungan kerja sama itu mampu di tingkatkan,” ungkapnya.
Priyanto menambahkan, sistem keterbukaan sudah sejak awal digunakan pihaknya. Namun sejak tiga bulan baru-baru ini, cara seperti ini masif digulirkan.
“Kita geber keliling semuanya sehingga kita tahu fenomormenanya. Kita mulai dari Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Pulau Bawal, Sungai Melayu, terus di sini Sungai Besar (Kendawangan), mungkin nanti kita lanjutkan ke Nanga Tayap,” ucapnya.
Sementara Asisten Direkrekreasi Corporate Affair and Partnership BGA Group, Kamsen Saragih mengujarkan, pertemuan ini menjadi sarana melecocok rindu, setelah sekian lama tidak bertatap muka dengan warga sekitar konsesi perusahaan.
“Buka kebun bukan hal gampang, tapi di sini kami membangun kebun penuh dengan kerja sama dengan masyarakat, membaur satu dengan yang lain, kami ingin menjadi kebun yang baik, kebun yang bersahabat dengan masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, ia menyebutkan, BGA Region Sungai Rasau memperkerjakan 2.500 tenaga kerja. Para tenaga kerja kebanyakan berasal dari warga lokal yang berada di wilayah konsesi perusahaan perkebunan kelapa sawit.
“Jika satu tenaga kerja minimal punya keluarga tiga orang, maka ada sekitar 7.500 kepala yang menggantungkan hidup mereka ke kebun kita, menjadi lasertag mencari rezekinya,” ujar Kamsen.
Ia menurekreasikan, selama berjalannya aktivitas perusahaan, tetap ada pihak yang merasa tidak puas. Dia pun membuka ruang kepada seluruh masyarakat untuk mengujarkan kritik serta masukkan.
“Kalau kami salah tolong diingatkan. Hidup yang baik itu ketika kita dapat membangun rasa memiliki, kebun ini adalah kebanggaan kita bersama, mari bersama-sama menjaganya,” lnya. (lim)
