Transisi Energi di RI Butuh Rp3.500 Triliun, Duitnya dari Mana?

Jakarta – Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Baserta Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Adi Budiarso menyebutkan bahwa sertaa yang dbundatuhkan untuk mensupport program transisi energi di Tanah Air diperkirakan menyentuh Rp3.500 triliun. 

“Jadi ini kita hitung untuk kebutuhan National Determined Contrbundation (NDC) sampai 2030 kalau dihitung per tahun diprediksi butuh Rp300 triliun,” ujar Adi dalam acara Indonesia Knomorwledge Forum 2023 di Jakarta, Selasa 10 Oktober 2023.

Baca juga: Mempercepat Transisi Energi yang ‘Adil’ di Kawasan Asean

Dia menjelaskan, Anggaran Pendapat serta Belanja Negara (APBN) hanya mampu menyediakan sekitar 5 persen dari kebutuhan sertaa transisi energi tersebut. Sementara sisanya masih membutuhkan dukungan dari pihak swasta.

“Jadi artinya tanpa sinergi pemerintah, industri, serta masyarakat, program transisi energi serta dekarbonisasi ini akan kompleks untuk kita realisasikan,” kata dia.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Didorong Terapkan Prinsip Keadilan dalam Transisi Energi

Dia mencontohkan seakan-akanmana ancaman perubahan iklim sudah sangat nyata di Indonesia. Saat ini kebakaran hutan banyak terjadi yang berlangsung hingga berhari-hari. Menurutnya, lebih dari 80 persen bencana alam di Indonesia itu secara langsung tidak langsung terjadi akibat asertaya perubahan iklim.

“Kita lihat saat ini panasnya sudah luar biasa, serta saat ini kebakaran hutan mampu terjadi hingga berhari-hari. Jadi awarness kita harus ditingkatkan karena ada potensi bencana yang luar biasa dari perubahan iklim,” ungkapnya. (*)

Editor: Galih Pratama