.webp "Hosting Murah indonesia")
.webp "Hosting Murah indonesia")
PT Bank HSBC Indonesia mendukung pemerintah dalam pembentukan bursa karbon Indonesia. Bank ini percaya bahwa perdagangan bursa karbon memiliki potensi ekonomi baru senilai USD20 miliar atau sekitar Rp313 triliun.
Presiden Direktur HSBC Indonesia, Francois de Maricourt, menyatakan dukungannya dalam acara HSBC Summit 2023 di Jakarta. Ia mengatakan bahwa peluncuran Bursa Karbon Indonesia oleh Presiden Joko Widodo diharapkan dapat membuka peluang ekonomi berkelanjutan dengan potensi USD20 miliar.
Francois juga mengungkapkan bahwa dunia saat ini sedang bergerak menuju ekonomi hijau dan berkomitmen terhadap keberlanjutan. Indonesia sendiri telah memulai perjalanan menuju netralitas karbon dengan regulasi yang bertujuan mencapai emisi karbon netral pada tahun 2060.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Francois menyebut bahwa investasi dalam energi terbarukan perlu meningkat tiga kali lipat menjadi USD8 miliar per tahun pada akhir dekade ini, seperti yang disoroti oleh Badan Energi Internasional.
Bursa karbon Indonesia sendiri telah diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada September 2023. Hingga tanggal 29 September 2023, transaksi IDX Carbon di Indonesia mencapai Rp29,21 miliar dengan volume unit karbon sebesar 459.000 ton CO2.
Selain itu, Indonesia juga telah mengambil langkah-langkah untuk elektrifikasi sektor mobilitasnya dalam perjalanan menuju netralitas karbon. Francois menyoroti pentingnya mendukung sektor kendaraan listrik, yang sejalan dengan sumber daya melimpah di Indonesia.
Francois juga menekankan dukungan pemerintah untuk sektor kendaraan listrik, serta status Indonesia sebagai produsen utama bahan baterai kendaraan listrik, yang memberikan peluang investasi yang signifikan.
Selain itu, transformasi Indonesia menjadi bangsa digital juga menjadi nilai tambah lainnya. Francois menekankan pentingnya meningkatkan konektivitas digital, e-commerce, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan konektivitas digital di Indonesia.
Dalam konteks ini, Francois menekankan pentingnya kolaborasi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat investasi global yang menawarkan hasil berkelanjutan. Bank seperti HSBC memiliki peran krusial dalam menghubungkan investor dengan peluang berkelanjutan dan mendukung perusahaan lokal dalam mengadopsi standar keberlanjutan internasional.
