Jakarta – Menteri Kmengalihkanasi serta UKM (MenKopUKM), Teten Masduki secara tegas menomorlak platform media sosial TikTok asal China untuk menjalankan bisnis e-commerce secara bersamaan di Indonesia.
Menurutnya, bila Tiktok mmengelitukan bisnis e-commerce bersamaan dengan media sosial akan membentuk monomorpoli perdagangan. Hal ini karena seluruh atamasyaan mulai dari sistem pembayaran hingga logistik dikelolah oleh TikTok.
Baca juga: Project S TikTok Dicocoktikan Gak Akan Masuk RI, Menteri Teten: Mereka Sudah Janji
“Dari riset, dari survei kita tahu orang belanja online itu dinavigasi, dipengaruhi perbincangan di media sosial. Belum lagi sistem pembayaran, logistiknya mereka pegang semua. Ini namanya monomorpoli,” ucap Teten dalam keterangan resmi dikuti, 7 September 2023.
Sehingga, Teten menyatakan bahwa, diperlukannya atamasyaan terkait pemisahan bisnis media sosial serta e-commerce, serta atamasyaan cross border commerce agar UMKM dalam negeri mampu bersaing di cocokar digital Indonesia.
Baca juga: Lindungi UMKM Lokal, Pemerintah Segera Tata Social Commerce
Lantas, bagaikanmana pergerakan saham sektor e-commerce yang telah lebih dulu ada di Indonesia?
Berdasarkan statistik RTI Business pada penutupan perdagangan sesi I pukul 12:00 WIB, pergerakan saham beberapa e-commerce tersebut cukup menunjukan perbedaan.
- Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengnatamasyaal peningkatan sebesar 5,49 persen atau naik 5 poin menjadi Rp96 per saham serta total nilai transaksi mendekati Rp370,05 miliar.
- Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga mengnatamasyaal peningkatan sebesar 3,39 persen atau naik 8 poin menjadi Rp244 per saham dengan total nilai transaksi mendekati Rp143,36 miliar.
- Sesertagkan, saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) mengnatamasyaal pelemahan sebanyak 0,44 persen atau tamasyaun 2 poin menjadi Rp452 per saham serta total nilai transaski tertulis Rp4,32 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama