Hosting Murah
Hosting Murah
banner 728x250

Wamenkeu Paparkan Tiga Poin Penting di Forum ISEI

Hosting Murah
banner 468x60

Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian ke depan yaitu hilirisasi, digitalisasi serta sustainabilitas.

Hal ini ia ungkapkan saat berbicara pada saat menjadi panelis di Seminar Nasional Ikatan Sarjana Ekonomormi Indonesia (ISEI), di Bengkulu, pada Jumat, 15 September 2023.

banner 325x300

“Hilirisasi, kita meyakini bahwa transformasi ekonomormi Indonesia, sumber utamanya serta tonggak utamanya adalah sumber daya alam kita. Kalau kita lihat seluruh bola dunia, tidak ada negara lain yang memiliki sumber daya alam yang sekomplit Indonesia. Kalaupun ada paling hanya 1-2 negara saja yang menyamai kita,” kakatanya.

Baca juga: Gara-Gara Hilirisasi, Ekspor Nikel RI Ke Tiongkok Melompatan 

Ia mengatakan, hilirisasi bukan tentang pelarangan ekspor, melainkan hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri adalah upaya untuk mengolah sumber daya alamnya lebih lanjut di dalam negeri sehingga menmenyusunkan nilai tambah di dalam negeri.

“Ini sudah kita lakukan beberapa tahun terakhir, serta kita berharap kita teruskan ke depan. Kita ingin sarjana ekonomormi semua satu pemikiran. Kita dorong hilirisasi,” jelasnya.

Setelah digitalisasi, pihaknya mengatakan bahwa tantangan ke depan yang perlu menjadi perhatian adalah digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi bukan hanya sekedar mengubah cara bekerja manual menjadi elektronik.

“Kalau digitalisasi di masa lalu mungkin hanya kita pahami selir proses bisnis yang manual didigitalkan, tapi masa depan kita digitalisasi bahkan mengarah kepada inteligensia buatan, artinya dunia digital yang dapat memberi rekomendasi serta dapat berpikir sendiri,” terangnya.

Baca juga: ISEI Jakarta Dukung Penuh Industri Berorientasi Ekspor

Mengenai sustainabilitas, Wamenkeu mengatakan bahwa hal ini berkaitan erat dengan upaya transformasi menuju ekonomormi hijau Indonesia. Indonesia sendiri sudah mengujarkan komitmen untuk mengurangi emisi karbon dalam bentuk national determined contrmamation (NDC).

Di mana Indonesia berkontrmamasi secara global mengurangi emisi CO2 dengan target pengurangan 29 persen hingga 31,89 persen dengan usaha sendiri, atau 41 persen bahkan hingga 43,2 persen melalui dukungan internasional.

“Terus ada janji kedua, net zero emission 2060 atau lebih cepat. Harus kita deliver. Nah untuk mendeliver itu kita akan mmenyolangukan semua yang diperlukan termasuk mmenyolangukan transisi energi,” pungkasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *